6 Kebiasaan Makan yang Bisa Bikin Gula Darah Naik, Berisiko Picu Diabetes

benarkah-makan-di-atas-pukul-7-malam-bikin-gemuk-ini-penjelasannya

Beberapa kebiasaan dalam pola makan dapat meningkatkan kadar gula darah dan meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Selain makanan manis yang sering dikaitkan dengan hal ini, ada pola polonia4d makan lain yang juga berpotensi memicu peningkatan gula darah dan risiko diabetes.

Baca Juga : Benarkah Mengonsumsi Nasi Dingin Lebih Aman untuk Pengidap Diabetes? Begini Faktanya

Kebiasaan Makan yang Picu Gula Darah Naik-Diabetes
Lantas, apa saja kebiasaan makan yang bisa menyebabkan gula darah naik dan memicu diabetes? Dikutip dari berbagai sumber, berikut ulasannya.

  1. Mengabaikan konsumsi biji-bijian utuh (Whole grains) Dilansir dari situs Eating Well, mengurangi konsumsi biji-bijian utuh atau whole grains merupakan salah satu kebiasaan makan yang dapat mengakibatkan lonjakan kadar gula darah. Biji-bijian utuh adalah sumber makanan yang kaya serat, vitamin, dan mineral. Biji-bijian ini tidak hanya membantu memperlambat penyerapan makanan oleh tubuh, tetapi juga menjaga tingkat gula darah dan energi lebih stabil dalam jangka waktu yang lebih lama.
  2. Konsumsi nasi berlebihan Terlalu sering mengonsumsi nasi putih juga dianggap sebagai salah satu kebiasaan makan yang dapat meningkatkan kadar gula darah. Nasi putih termasuk dalam kategori refined grain. Berbeda dengan whole grain, refined grain telah mengalami proses pengolahan yang menghilangkan bagian-bagian seperti kulit (bran) dan embrio (germ). Refined grain biasanya hanya menyisakan bagian endosperma yang mengandung karbohidrat tetapi sedikit protein.
  3. Kurangnya asupan serat Serat adalah salah satu jenis karbohidrat yang dapat melambatkan proses pencernaan makanan dalam tubuh. Selain membantu menjaga kadar gula darah, konsumsi serat yang cukup juga dapat mengatasi resistensi insulin, yang merupakan faktor risiko diabetes tipe 2.
  4. Sering mengonsumsi olahan daging Processed meat atau olahan daging merupakan berbagai jenis daging yang telah melalui proses pengolahan sebelum dikonsumsi. Menurut National University of Singapore, olahan daging mengandung zat pengawet, aditif, dan bahan kimia lain yang dapat merusak pankreas (organ yang memproduksi insulin) dan menyebabkan resistensi insulin.
  5. Melewatkan sarapan secara teratur Orang yang sering melewatkan sarapan cenderung mengalami peningkatan kadar gula darah dan risiko diabetes. Ini disebabkan bukan oleh sarapan itu sendiri, tetapi karena sarapan berperan dalam menjaga indeks massa tubuh (BMI). Melewatkan sarapan dapat menyebabkan kelebihan makan saat siang atau sore hari, meningkatkan risiko obesitas, yang pada gilirannya meningkatkan risiko diabetes.
  6. Makan larut malam Makan larut malam dekat dengan waktu tidur juga dapat meningkatkan kadar gula darah. Tubuh melepaskan hormon melatonin menjelang tidur, yang juga menghambat produksi insulin. Ini dapat mengganggu efektivitas insulin dalam mengatur kadar gula darah. Kebiasaan ini, jika dilakukan secara teratur, dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2.

Sumber : DetikHealth

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *