Pemanis Alternatif: Tinjauan Kandungan dan Risiko, Apakah Aman bagi Penderita Diabetes?

gula-batu

Dalam dunia kuliner, gula batu telah menjadi pilihan alternatif selain gula pasir yang umum digunakan. Berdasarkan informasi dari perpustakaan Universitas Binus, gula batu sering digunakan dalam berbagai hidangan Asia. Gula batu, sesuai dengan namanya, memiliki bentuk padat berwarna putih, kuning muda, atau coklat tua. Tingkat kemanisan gula batu cenderung lebih rendah, sekitar sepertiga dibandingkan gula pasir.

Perbandingan Kandungan Gula Batu dan Gula Pasir Kedua jenis gula ini berasal dari tebu dan memiliki kandungan utama sukrosa. Keduanya merupakan gula sederhana yang mengalami proses kristalisasi untuk menjadi gula batu.

Menurut informasi dari Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga, kandungan gula batu dan gula pasir adalah sebagai berikut:

Kandungan 100 gram gula batu:

99,5 gram karbohidrat Kandungan 100 gram gula pasir:

100 gram karbohidrat Dalam hal kalori, menurut situs WebMD, 1 sendok teh (4 gram) gula batu mengandung 25 kalori, sedangkan 1 sendok teh (4 gram) gula pasir mengandung 16 kalori. Selain itu, setiap 4 gram gula batu mengandung 6,5 gram karbohidrat dan 6,5 gram sukrosa, serta beberapa vitamin dan mineral.

Klik : perancatoto

Risiko Konsumsi Berlebihan Gula Batu Baik konsumsi gula batu maupun gula pasir dalam jumlah berlebihan memiliki risiko yang serupa terhadap kesehatan. Beberapa risiko tersebut termasuk:

  1. Obesitas Pedoman diet USDA menyarankan agar tidak lebih dari 10% total kalori berasal dari tambahan gula. Konsumsi berlebihan gula dapat menyebabkan peningkatan berat badan, yang pada gilirannya meningkatkan risiko penyakit kronis.
  2. Diabetes Konsumsi tinggi gula dan karbohidrat dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2, yang dapat menyebabkan komplikasi serius seperti stroke, gagal ginjal, dan penyakit jantung.
  3. Penyakit Jantung dan Hipertensi Gaya hidup yang kurang sehat, termasuk konsumsi tinggi gula, merokok, kurang olahraga, serta kurangnya konsumsi buah dan sayur, dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan tekanan darah tinggi.
  4. Penyakit Kardiovaskular Studi menunjukkan bahwa konsumsi gula tambahan sebesar 17-21% dari total kalori harian dapat meningkatkan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular sebesar 38%.
  5. Kesehatan Gigi yang Buruk Gula dapat menyebabkan pembentukan plak gigi, yang pada akhirnya dapat menyebabkan kerusakan gigi dan penyakit gusi seperti periodontitis.

Apakah Gula Batu Lebih Aman untuk Penderita Diabetes? Menurut informasi dari Buku Pintar Kader Posbindu yang diterbitkan oleh Dirjen P2PTM Kemenkes, penderita diabetes sebaiknya membatasi konsumsi gula batu maupun gula pasir. Semua makanan yang mengandung gula tersebut harus dihindari.

Jika ingin mengganti gula batu dengan pemanis alternatif lain, penderita diabetes harus melakukannya dengan hati-hati dan dalam jumlah terbatas. Beberapa pemanis alternatif yang dapat dipertimbangkan adalah fruktosa, aspartam, sakarin, sorbitol, mannitol, dan xylitol.

Kunjungi Juga : perancatoto

Diabetes merupakan penyakit yang dapat dicegah, salah satunya dengan mengikuti pedoman konsumsi gula sebagaimana yang diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 30 Tahun 2013. Konsumsi gula sebaiknya tidak melebihi 4 sendok makan per hari atau sekitar 50 gram.

Manfaat Konsumsi Gula Batu Menurut informasi dari laman Vinmec International Hospital, beberapa manfaat mengonsumsi gula batu antara lain:

  1. Meningkatkan energi tubuh.
  2. Membantu mengatasi perubahan suasana hati pasca menopause.
  3. Meredakan stres.
  4. Alternatif pengganti gula pasir.

Namun, manfaat ini harus diimbangi dengan pemahaman akan risiko dan batasan konsumsi gula batu serta gula pasir. Penting untuk menjaga pola hidup sehat sebagai bagian dari gaya hidup yang seimbang.

Ikuti : perancatoto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *