Panduan dan Pola Hidup Sehat Bagi Penderita Diabetes

Pencegahan Gula Darah

Menderita diabetes bukanlah akhir dari segalanya. Dengan mengetahui pola hidup yang tepat, kalian bisa tetap menjalani hidup normal meskipun mengidap diabetes. Kunci utamanya adalah menjaga kadar gula darah selalu dalam kisaran yang direkomendasikan oleh dokter.

Tantangan utama adalah fluktuasi kadar gula darah yang bisa terjadi secara tidak terduga. Oleh karena itu, penting bagi penderita diabetes untuk memahami panduan pola hidup, termasuk aturan dan pantangan yang perlu ditaati. Hal ini menjadi kunci untuk menjalani hidup sehat dan normal meskipun menghadapi diabetes.

Pentingnya pola hidup sehat bagi pasien diabetes

Diabetes adalah penyakit metabolik kronik yang merupakan masalah kesehatan global, terutama diabetes mellitus (DM) tipe 2. Saat ini, sekitar 6,6 persen dari total penduduk dunia diperkirakan menderita diabetes.

Meskipun tidak dapat disembuhkan, penderita diabetes dapat menjalani aktivitas normal dengan menerapkan pola hidup sehat. Hal ini tidak hanya untuk menjaga kualitas hidup, tetapi juga untuk mengurangi risiko berbagai komplikasi. Gula darah yang terus tinggi dapat menyebabkan penyakit serius pada jantung, mata, ginjal, dan saraf, sehingga monitoring yang berkelanjutan diperlukan.

Penerapan pola hidup sehat membantu mengurangi risiko komplikasi diabetes. Faktor risiko yang tidak dapat diubah melibatkan riwayat keluarga, riwayat gestational diabetes, riwayat melahirkan bayi dengan berat 4 kg, dan riwayat berat lahir rendah. Sementara itu, faktor yang dapat diubah mencakup kelebihan berat badan, hipertensi, dislipidemia, diet tidak sehat, dan aktivitas fisik yang terbatas.

Bagi mereka dengan pradiabetes, perubahan gaya hidup dapat mencegah atau menunda perkembangan penyakit tersebut. Monitoring dan langkah-langkah pencegahan menjadi kunci penting dalam mengelola diabetes.

Baca Juga : Penyakit Akibat Kadar Gula Darah Tinggi

Pola hidup sehat bagi penderita diabetes

Ketika seseorang menerima diagnosis diabetes mellitus (DM), perasaan cemas dan takut mungkin muncul. Namun, daripada terjebak dalam perasaan kalut, langkah terbaik adalah mulai melakukan perubahan gaya hidup untuk menghindari komplikasi serius dari diabetes di masa depan.

Lalu, bagaimana pola hidup yang harus dijalani penderita diabetes?

1. Diet sehat pasien diabetes

Perubahan pertama yang harus dilakukan ketika seseorang menerima diagnosis diabetes adalah mengadopsi perubahan gaya hidup. Pasien diabetes perlu mengikuti diet yang telah disesuaikan, dengan pembatasan pada porsi makanan sehari-hari. Resep khusus dengan rasa yang lebih hambar mungkin diperlukan, seperti konsumsi havermout atau roti gandum untuk sarapan, porsi nasi yang lebih sedikit, dan lauk rendah kalori untuk makan siang. Makan malamnya mungkin terdiri dari konsumsi buah-buahan.

Berikut ini panduan diet untuk pasien diabetes: 

  1. Konsumsi biji-bijian berserat dengan teratur
  2. Perbanyak buah dan sayur
  3. Mengurangi daging dan lemak jenuh
  4. Kurangi konsumsi gula
  5. Kurangi garam/rendah garam
  6. Pilih makanan berserat tinggi 
  7. Konsumsi gandum, beras merah, atau cereal sebagai pengganti nasi putih
  8. Mengurangi produk hewan dan lemak jenuh 
  9. Konsumsi susu rendah lemak
  10. Gunakan minyak dengan lemak tak jenuh, seperti minyak olive, minyak bunga matahari
  11. Pilih ikan sebagai pengganti daging
  12. Pengolahan makanan dengan bakar, panggang, microwave, kukus/rebus
  13. Kurangi makanan mengandung gula dengan menghindari makanan dan minuman manis gula murni
  14. Jangan konsumsi alkohol. Sebab, jika Anda menggunakan insulin atau obat diabetes oral seperti sulfonilurea atau meglitinida, minum alkohol dapat menurunkan gula darah ke tingkat yang berbahaya. Saat Anda minum, hati Anda harus bekerja untuk menghilangkan alkohol dari darah Anda alih-alih mengatur gula darah Anda.

2. Olahraga dan selalu aktif  

Dr. Daru Jaka S, M.Sc., SpPD, seorang Dokter Penyakit Dalam di Mitra Keluarga Tegal, menjelaskan bahwa penderita diabetes seharusnya aktif sepanjang hari. Selain melakukan latihan formal, disarankan untuk melakukan aktivitas seperti jalan kaki, naik tangga, atau bersepeda sesering mungkin.

Aktivitas fisik, termasuk latihan kebugaran dan ketahanan, menjadi modal utama dalam pengobatan diabetes tipe 2. Penting untuk menjaga latihan tetap teratur dan konsisten sesuai jadwal yang telah ditetapkan.

Manfaat dari olahraga termasuk peningkatan stamina, kapasitas paru-paru, fungsi jantung, kelenturan sendi, kekuatan tulang, sirkulasi darah, dan pengendalian berat badan. Olahraga juga dapat membantu menurunkan nilai kolesterol dan tekanan darah, serta mengurangi lemak tubuh, terutama lemak di area perut.

Sesuai panduan, latihan yang efektif termasuk aerobik, yang melibatkan gerakan ritmik, berulang, dan terus menerus pada kelompok otot besar, minimal selama 10 menit. Beberapa jenis latihan aerobik yang disarankan meliputi:

  1. Berjalan
  2. Jogging atau lari
  3. Bersepeda
  4. Senam aerobik
  5. Senam Diabetes
  6. Berenang

Sebelum olahraga pahami aturannya, seperti:

  1. Jangan melakukan olahraga bila gula darah mencapai 200 gr/dl atau bila keton urine positif. 
  2. Makan 2 jam sebelum berolahraga
  3. Makan atau minum karbohidrat ekstra bila gula darah kurang dari 100 gr/dl
  4. Selalu sedia makanan yang dapat meningkatkan gula darah dengan cepat, seperti permen
  5. Minum cukup, sebelum dan sesudah olahraga

3. Kelola stress 

Pasien diabetes sering mengalami berbagai perasaan emosional seperti sikap menyangkal, obsesif, marah, dan takut, yang dapat menyebabkan kesalahan. Penting untuk menjaga kesehatan emosional, karena stres dan depresi dapat meningkatkan kadar gula darah.

Stres dapat memicu produksi hormon sebagai respons terhadap tekanan, yang kemudian dapat meningkatkan kadar gula darah. Selain itu, dalam kondisi stres, mungkin lebih sulit bagi pasien diabetes untuk mengikuti rutinitas manajemen penyakit yang biasa. Oleh karena itu, menjaga kesehatan emosional menjadi aspek penting dalam manajemen diabetes.

Berikut cara untuk mengelola tingkat stress: 

  • Catat tingkat stres pada skala 1 sampai 10, lalu catat juga tingkat gula darah Anda. Selama ini dilakukan, Anda akan menemukan pola.
  • Setelah tahu bagaimana stres memengaruhi kadar gula darah, lawanlah. Pelajari teknik relaksasi, prioritaskan tugas, dan tetapkan batasan. Bila memungkinkan, hindari stresor umum. 
  • Olahraga sering dapat membantu menghilangkan stres dan menurunkan kadar gula darah.
  • Minta bantuan profesional baik itu psikolog atau psikiater untuk membantu Anda mengidentifikasi penyebab stres, memecahkan masalah stres, dan sebagainya.

4. Pengecekan gula darah

Ketika menderita diabetes, sebaiknya memiliki glukometer atau pengukur gula darah. Seberapa sering memeriksa gula darah, tergantung pada jenis diabetes  yang Anda miliki dan apakah Anda mengonsumsi obat diabetes.

Waktu yang umum untuk memeriksa gula darah adalah meliputi:

  1. Ketika pertama kali bangun, sebelum makan atau minum apa pun.
  2. Sebelum makan.
  3. Dua jam setelah makan.
  4. Di waktu tidur.

Jika Anda menderita diabetes tipe 1, diabetes tipe 2 dengan penggunaan insulin, atau sering mengalami gula darah rendah, dokter mungkin akan merekomendasikan pemeriksaan gula darah lebih sering, terutama sebelum dan setelah aktivitas fisik.

Selain itu, pasien diabetes juga perlu menjalani rawat jalan dan monitoring secara berkala sebagai bagian dari manajemen penyakit. Penting untuk memperhatikan gaya hidup, karena hal ini dapat membantu mengatasi dan mengendalikan penyakit diabetes.

5. Pengobatan

Diabetes melitus adalah penyakit yang disebabkan oleh kekurangan insulin atau berkurangnya efektivitas insulin, yang ditandai dengan hiperglikemia berkelanjutan. Hal ini menyebabkan peningkatan kadar glukosa di atas batas normal. Insulin, hormon yang diproduksi oleh pankreas, membantu glukosa masuk ke dalam sel dan menurunkan jumlah gula dalam darah.

Pengobatan diabetes melibatkan penggunaan suntikan insulin dan obat-obatan diabetes lainnya. Tujuannya adalah menurunkan kadar gula darah ketika diet dan olahraga saja tidak cukup untuk mengelola kondisi diabetes. Efektivitas obat-obatan ini dipengaruhi oleh waktu dan dosis yang tepat. Perlu diingat bahwa obat-obatan untuk kondisi selain diabetes juga dapat mempengaruhi kadar gula darah.

Berikut ini panduan yang dapat dilakukan: 

  1. Simpan insulin dengan benar. Insulin yang tidak disimpan dengan benar atau melewati tanggal kadaluarsa mungkin tidak efektif. Insulin sangat sensitif terhadap suhu yang ekstrem.
  2. Laporkan berbagai keluhan ke dokter Anda. Jika obat diabetes menyebabkan kadar gula darah Anda turun terlalu rendah atau jika terlalu tinggi secara konsisten, dosis atau waktunya mungkin perlu disesuaikan.
  3. Hati-hati dengan obat baru. Jika mempertimbangkan obat yang dijual bebas atau dokter meresepkan obat baru untuk mengobati kondisi lain, seperti tekanan darah tinggi atau kolesterol tinggi, tanyakan kepada dokter atau apoteker Anda apakah obat tersebut dapat memengaruhi kadar gula darah Anda.
  4. Selalu periksa dengan dokter Anda sebelum mengambil obat bebas baru, sehingga tahu bagaimana hal itu dapat mempengaruhi kadar gula darah.

Konsultasikan dengan dokter untuk ketahui pola hidup sehat bagi penderita diabetes

Peran dokter sangat penting dalam memantau dan mengetahui kondisi terkini kadar glukosa. Penting untuk berbicara dengan dokter mengenai perubahan pola hidup yang perlu dilakukan dan pengobatan yang tepat. Pemeriksaan kondisi kesehatan secara teratur diperlukan untuk mencegah komplikasi sebelum menjadi kronis. Meskipun diabetes tidak dapat dicegah, kualitas hidup penderita diabetes dapat ditingkatkan melalui tindakan pencegahan dan manajemen yang baik. Bagi mereka yang tidak menderita diabetes tetapi memiliki faktor risiko yang dapat diubah, penting untuk memulai perilaku hidup sehat guna mengurangi risiko terkena penyakit diabetes.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *