Beberapa waktu lalu, video viral seorang ahli medis menyatakan bahwa mengonsumsi telur dadar dapat berisiko bagi tubuh. Menurutnya, mengonsumsi telur dadar dapat meningkatkan risiko penyakit serius seperti diabetes dan kanker karena kandungan avidin dalam putih telur dapat mengikat biotin dalam kuning telur, menyebabkan kekurangan biotin dan meningkatkan risiko kanker.
Baca Juga : Ciri-ciri Kulit Leher Menghitam yang Dipicu Diabetes
Menyikapi hal tersebut, Ketua Himpunan Onkologi Ginekologi Indonesia (HOGI) Dr. dr. Brahmana Askandar, SpOG SubspOnk memberikan tanggapannya. Menurutnya, kanker tidak disebabkan oleh satu faktor saja, melainkan oleh berbagai faktor. Penting bagi seseorang untuk mengatur gaya hidup secara keseluruhan guna mengurangi risiko kanker.
“Kanker bukanlah penyakit yang disebabkan oleh satu faktor. Ketika gaya hidup kita sehat dan daya tahan tubuh kita baik, serta kita bisa mencegah penyakit lain seperti diabetes dan obesitas, maka risiko kanker juga akan menurun,” ujar dr. Brahmana dalam konferensi pers Kementerian Kesehatan.
Ia juga menekankan pentingnya skrining penyakit kanker untuk masyarakat. Sebagai contoh, kanker serviks bisa dicegah dengan melakukan skrining sedini mungkin. Dengan mendeteksi tanda-tanda atau penyakit kanker lebih awal melalui skrining, proses penyembuhan dapat dilakukan lebih cepat dan efektif.
“Secara umum, saya ingin menyampaikan bahwa kanker disebabkan oleh berbagai faktor. Misalnya, meskipun kita memasak telur sesuai panduan dengan baik, tetapi faktor lain juga berpengaruh dan bisa menyebabkan kanker,” tandasnya.