Penelitian terbaru CISDI Mengungkap Pajak MBDK Sangat Berhasil Mencegah 455 Ribu Kematian karena Diabetes.

ilustrasi-minuman-manis

Penelitian dari Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI) mengungkapkan bahwa penerapan pajak tambahan pada minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) memiliki dampak yang signifikan dalam menangani diabetes melitus tipe 2.

Studi tersebut menyoroti bahwa langkah ini bisa mengurangi kasus diabetes serta mencegah sebanyak 455.310 kematian yang terkait dengan penyakit tersebut selama satu dekade mendatang.

Baca Juga : Indonesia Menduduki Posisi Ke-5 dengan Tingkat Kasus Diabetes Tertinggi di Dunia

Menurut penelitian CISDI, kenaikan harga MBDK sebesar 20 persen dapat mengurangi asupan rata-rata gula harian sebanyak 5,4 gram pada pria dan 4,09 gram pada wanita. Dengan menggunakan model ekonomi, penelitian ini juga menunjukkan bahwa penurunan konsumsi gula tersebut berpotensi mencegah 253.527 kasus overweight dan 502.576 kasus obesitas hingga tahun 2033.

“Implementasi pajak ini memperlihatkan efek yang signifikan dalam membentuk kesadaran masyarakat. Hal ini akan memicu minat perancatoto mereka untuk lebih memahami dampak konsumsi produk tertentu,” ungkap Zulfiqar Firdaus, seorang peneliti bidang Ekonomi Kesehatan di CISDI.

Diabetes melitus tipe 2 merupakan salah satu penyebab utama kematian di Indonesia, dengan prediksi jumlah kasus mencapai 8.949.768 hingga tahun 2033 jika langkah pajak MBDK tidak segera diambil.

“Dengan penerapan pajak MBDK mulai tahun 2024, jumlah kasus baru diabetes tipe 2 diperkirakan akan menurun secara signifikan menjadi 5.854.125 kasus. Ini berarti sekitar 3.095.643 kasus baru dapat dicegah dalam kurun waktu satu dekade,” ungkap Olivia Herlinda, Kepala Kebijakan dan Penelitian di CISDI, dalam kesempatan terpisah.

Selanjutnya, jika pemerintah terus menunda implementasi pajak MBDK, diperkirakan jumlah kematian akibat diabetes melitus tipe 2 akan terus meningkat setiap tahunnya, mencapai 1.393.417 pada tahun 2033.

Sumber : DetikHealth

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *