Dunia maya kembali dihebohkan dengan video tantangan ala TikToker. Kali ini, seorang pria diuji untuk meneguk dua botol sirup kental tanpa melarutkannya dengan air, dengan imbalan uang sebesar Rp 2 juta. Respons warganet langsung tertuju pada risiko terkena diabetes akibat tantangan tersebut.
Sebelum menyetujui untuk meneguk sirup kental tersebut, pria tersebut diajukan pertanyaan apakah memiliki riwayat penyakit diabetes atau tidak. Setelah menyatakan tidak memiliki riwayat tersebut, barulah dia meneguk dua botol sirup tersebut dalam waktu kurang dari tiga menit.
Baca Juga : Keunggulan Minum Air Nira untuk Kesehatan, Aman untuk Penderita Diabetes
Sementara itu, dr. Andi Khomeini Takdir, seorang dokter spesialis penyakit dalam sekaligus ketua Junior Doctor Network Indonesia, atau yang lebih dikenal dengan dr. Koko, mengungkapkan bahwa salah satu dampak kesehatan yang mungkin terjadi dalam jangka pendek setelah mengikuti tantangan tersebut adalah hiperglikemia. Namun, dr. Koko menekankan pentingnya mengetahui kadar gula dalam dua botol sirup kental tersebut sebelumnya.
“Jika setiap botol berisi sekitar 500 mililiter, maka totalnya perancatoto sekitar 1.000 mililiter. Kita harus mengonversi berapa jumlah gula yang terkandung di dalamnya. Jika kita mengambil perkiraan kasar, satu mililiter sirup mengandung satu gram gula, berarti totalnya hampir satu kilogram gula. Ini sangat berbahaya,” ungkapnya pada Kamis (28/12/2023).
Apa Dampaknya pada Tubuh? Lebih lanjut, dr. Koko menjelaskan bahwa salah satu dampak kesehatan yang bisa timbul akibat meneguk dua botol sirup manis adalah hiperglikemia akut. Kondisi ini ditandai dengan kehilangan kesadaran dan dapat berlanjut dengan kerusakan organ dalam tubuh.
“Bagi orang yang memiliki diabetes, ini sangat berbahaya. Bahkan bagi mereka yang berada dalam kondisi pra-diabetes. Kondisi ini menyebabkan lonjakan gula darah yang sangat berpotensi merusak organ dalam tubuh. Terlebih lagi, ini bukan hanya gula darah dari makanan, melainkan dari minuman sirup dua botol. Ini merupakan ancaman serius,” tambahnya.
“Ini bisa menyebabkan kehilangan kesadaran, merusak organ-organ internal, bahkan organ dalam tubuh. Apalagi jika seseorang tidak menyadari adanya gangguan metabolisme gula seperti diabetes atau pra-diabetes,” pungkasnya.