Pengalaman Buruk Wanita Ini, Diet untuk Pernikahan Berujung ke UGD

ilustrasi-diet

Banyak calon pengantin wanita bermimpi memiliki bentuk tubuh ideal menjelang hari pernikahan mereka. Untuk mencapai tujuan ini, banyak dari mereka mencoba berbagai cara, termasuk menggunakan obat-obatan.

Amy Jenson adalah salah satu di antara mereka. Dia bertekad untuk menurunkan berat badannya agar muat ke dalam gaun pengantinnya sebelum hari besar tersebut.

Amy awalnya mencoba diet ketogenik sebagai program penurunan berat badannya. Dia mematuhi pola makan ini selama delapan bulan dan berhasil melihat penurunan berat badan yang signifikan.

Pada saat yang bersamaan, dia berkonsultasi dengan dokter naturopatinya. Setelah melihat hasil tes glukosa darah A1C yang menunjukkan bahwa Amy berisiko mengalami pradiabetes, dokter merekomendasikan penggunaan semaglutide untuk membantu mengendalikan kadar gula darahnya.

Baca Juga : Empat Pilihan Makanan yang Diklaim Ahli Mampu Mengurangi Risiko Diabetes dan Kanker

Mengetahui bahwa penurunan berat badan adalah salah satu efek samping yang mungkin dari semaglutide, Amy perancatoto memutuskan untuk menggunakan obat tersebut sebagai bagian dari program diet dan pengendalian gula darahnya. Namun, dia mengalami beberapa efek samping yang tidak diinginkan dari obat tersebut.

“Dalam beberapa bulan pertama, saya mengalami dua masalah perut yang datang dan pergi, dan sakit perut yang parah yang berlangsung selama delapan jam,” katanya.

Setelah tiga bulan mengonsumsi obat tersebut, Amy berhasil menurunkan berat badannya sebesar 4,5 kg dan mencapai targetnya. Namun, dia terus menggunakan obat tersebut selama satu bulan lagi, takut berat badannya akan naik kembali.

Namun, dia mengalami sakit yang sangat parah dan akhirnya harus dirawat di unit gawat darurat karena konsumsi obat diabetes yang berlebihan untuk tujuan diet.

“Saya mengalami rasa sakit yang sangat parah, sehingga saya harus dilarikan ke unit gawat darurat, dan setelah dilakukan CT scan, saya diberitahu bahwa saya mengalami radang usus buntu yang parah dan memerlukan operasi darurat,” katanya.

Sumber : DetikHealth

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *