Diabetes Gestasional

diabetes-gestasional

Diabetes gestasional adalah diabetes yang berlangsung selama masa kehamilan sampai proses persalinan. Kondisi ini umumnya terjadi pada trimester kedua atau trimester ketiga. Diabetes diabetes gestasional terjadi ketika tubuh tidak memproduksi cukup insulin untuk mengontrol kadar glukosa (gula) darah selama masa kehamilan. Kondisi ini merupakan salah satu komplikasi kehamilan yang berbahaya bagi kesehatan ibu dan bayi.

Faktor risiko diabetes gestasional

Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko ibu hamil terkena diabetes gestasional, yaitu:

  1. Berat Badan Berlebih atau Obesitas: Wanita dengan indeks massa tubuh (IMT) tinggi atau obesitas memiliki risiko lebih tinggi mengalami diabetes gestasional.
  2. Riwayat Diabetes Gestasional: Jika seorang wanita pernah mengalami diabetes gestasional pada kehamilan sebelumnya, risikonya untuk mengalami kondisi ini pada kehamilan berikutnya akan meningkat.
  3. Riwayat Keluarga: Jika ada riwayat diabetes dalam keluarga, terutama pada orangtua atau saudara kandung, risiko diabetes gestasional juga dapat meningkat.
  4. Polycystic Ovary Syndrome (PCOS): PCOS adalah kondisi hormonal yang dapat meningkatkan risiko diabetes gestasional.
  5. Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi): Riwayat tekanan darah tinggi atau hipertensi sebelum kehamilan dapat meningkatkan risiko diabetes gestasional.
  6. Bayi dengan Berat Badan Besar: Jika seorang wanita pernah melahirkan bayi dengan berat badan lebih dari 4,5 kg (makrosomia) pada kehamilan sebelumnya, risikonya untuk mengalami diabetes gestasional pada kehamilan berikutnya akan meningkat.
  7. Usia: Wanita yang hamil di usia yang lebih tua juga dapat memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami diabetes gestasional.

Penting untuk diingat bahwa meskipun faktor-faktor ini dapat meningkatkan risiko, tidak semua wanita dengan faktor-faktor ini akan mengalami diabetes gestasional. Pengelolaan risiko melalui pemantauan dan perubahan gaya hidup dapat membantu mengurangi kemungkinan terjadinya diabetes gestasional. Pemantauan dan konsultasi dengan tim kesehatan selama kehamilan sangat penting untuk mencegah dan mengelola kondisi ini.

Baca Juga : 7 Cara Mudah Menurunkan Gula Darah Tanpa Obat-obatan

Gejala Diabetes Gestasional

Beberapa gejala yang perlu diperhatikan oleh ibu hamil termasuk:

  1. Sering Merasa Haus: Penyakit diabetes dapat menyebabkan kehilangan cairan tubuh yang berlebihan, sehingga membuat seseorang merasa haus secara konstan.
  2. Frekuensi Buang Air Kecil Meningkat: Peningkatan kadar gula darah dapat menyebabkan peningkatan produksi urin, yang mengakibatkan frekuensi buang air kecil meningkat.
  3. Mulut Kering: Dehidrasi yang disebabkan oleh seringnya buang air kecil dapat menyebabkan mulut kering.
  4. Mudah Lelah: Perubahan metabolisme akibat diabetes gestasional dapat menyebabkan kelelahan dan kelelahan yang berlebihan.
  5. Penglihatan Buram: Fluktuasi kadar gula darah dapat mempengaruhi sirkulasi darah ke mata, menyebabkan masalah penglihatan.

Penting untuk diingat bahwa gejala ini tidak selalu eksklusif untuk diabetes gestasional dan dapat terjadi pada kehamilan normal. Oleh karena itu, setiap ibu hamil disarankan untuk melakukan pemeriksaan rutin dan berkonsultasi dengan dokter. Tes gula darah rutin selama kehamilan juga dapat membantu mendeteksi diabetes gestasional secara dini sehingga dapat dikelola dengan baik.

Kapan harus ke dokter

Segera periksakan diri ke dokter jika Anda sedang hamil dan mengalami gejala di atas. Dokter akan memberikan perawatan serta memantau kadar gula darah dan kesehatan ibu dan janin secara menyeluruh. Penting untuk diketahui, pemeriksaan kehamilan sebaiknya sudah dilakukan sejak Anda positif hamil dan dijalani secara berkala sesuai anjuran dokter. Hal ini akan memudahkan dokter dalam menskrining dan mengontrol kadar gula darah Anda selama kehamilan.

Diagnosis Diabetes Gestasional

Mendiagnosis diabetes gestasional melibatkan dokter yang akan menanyakan gejala yang dialami, serta menelusuri riwayat kesehatan pasien dan keluarga. Setelah itu, dokter akan melakukan tes skrining dan diagnosis.

Tes skrining untuk diabetes gestasional umumnya dilakukan pada usia kehamilan 24 minggu ke atas. Pemeriksaan ini juga dapat diterapkan pada ibu hamil yang tidak mengalami gejala atau tidak memiliki riwayat diabetes tipe 1 atau 2. Tes tersebut mencakup:

Untuk mendiagnosis diabetes gestasional, dokter akan melakukan Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO). TTGO awal melibatkan pemeriksaan kadar gula darah 1 jam sebelum dan setelah minum larutan glukosa. Jika hasilnya menunjukkan kadar gula darah di atas 130–140 mg/dL, pasien akan disarankan menjalani TTGO lanjutan.

TTGO lanjutan dilakukan dengan memberikan larutan glukosa yang memiliki kadar gula lebih tinggi dari tes awal. Selanjutnya, kadar gula darah pasien diperiksa tiga kali dalam 3 jam. Diabetes gestasional dapat didiagnosis jika dua kali pemeriksaan menunjukkan kadar gula darah tinggi.

Selain TTGO, dokter juga dapat melakukan pemeriksaan lain, seperti Tes HbA1c untuk mengetahui rerata kadar gula darah dalam 3 bulan terakhir, Tes Urine untuk mengukur kadar protein, keton, dan kreatinin dalam urine, USG kandungan untuk memperkirakan panjang dan berat badan janin, serta Rekam Jantung untuk mendeteksi kelainan jantung yang mungkin menjadi tanda komplikasi hiperglikemia.

Pengobatan Diabetes Gestasional

Pengobatan Diabetes Gestasional

Penanganan diabetes gestasional bertujuan untuk mengendalikan kadar gula darah dan mencegah komplikasi kehamilan dan persalinan. Metode pengobatannya dapat berupa diet, olahraga, atau obat-obatan. Berikut adalah penjelasannya:

  1. Diet: Dokter akan menyarankan perubahan pola makan untuk mengontrol kadar gula darah. Pasien dianjurkan untuk mengonsumsi banyak buah, sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Dokter juga akan membatasi konsumsi makanan dan minuman yang tinggi lemak jenuh dan gula.
  2. Olahraga: Rutin berolahraga selama hamil dapat membantu menurunkan kadar gula darah. Ibu hamil disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter mengenai jenis olahraga yang sesuai dengan kondisi kesehatan.Selain menurunkan gula darah, berolahraga juga dapat meredakan keluhan terkait kehamilan seperti sakit punggung, kram, kaki bengkak, sembelit, dan susah tidur.
  3. Obat-obatan: Jika diet dan olahraga tidak efektif, dokter dapat meresepkan obat-obatan untuk menurunkan kadar gula darah. Metformin dapat diberikan dalam bentuk obat minum, dan jika perlu, dokter juga dapat memberikan insulin suntik.

Komplikasi Diabetes Gestasional

Diabetes gestasional yang tidak ditangani dapat menyebabkan komplikasi kesehatan bagi ibu dan bayi. Beberapa komplikasi yang dapat terjadi antara lain:

Pada Ibu:

  • Preeklampsia
  • Persalinan caesar
  • Diabetes tipe 2
  • Risiko diabetes gestasional pada kehamilan berikutnya

Pada Bayi:

  • Lahir dengan berat badan berlebih
  • Lahir prematur
  • Penyakit kuning atau jaundice
  • Meninggal di dalam rahim atau sesaat setelah dilahirkan
  • Gangguan pernapasan
  • Gula darah rendah atau hipoglikemia
  • Risiko diabetes tipe 2 di kemudian hari

Pencegahan Diabetes Gestasional

Belum diketahui secara pasti cara untuk mencegah diabetes gestasional, namun ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan risiko terkena diabetes gestasional, seperti:

  • Mengonsumsi makanan bergizi lengkap dan seimbang, terutama sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian.
  • Membatasi konsumsi makanan cepat saji dan makanan atau minuman yang mengandung gula tinggi.
  • Makan dalam porsi kecil, tetapi lebih sering.
  • Makan dengan jadwal yang teratur.
  • Rutin berolahraga baik sebelum atau selama kehamilan sesuai kondisi kesehatan.
  • Memulai kehamilan dengan berat badan ideal.
  • Menghindari kenaikan berat badan secara berlebihan selama kehamilan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *