Gula, garam, dan lemak adalah komponen yang tak terpisahkan dari pola makan sehari-hari bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Namun, penting untuk membatasi konsumsi ketiga bahan tersebut.
Menurut Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes), batas konsumsi gula per hari adalah 50 gram atau setara dengan 4 sendok makan gula. Sementara itu, batas konsumsi garam per hari adalah 2.000 miligram natrium atau setara dengan 5 gram atau 1 sendok teh garam. Untuk konsumsi lemak, batasnya adalah 67 gram atau setara dengan 5 sendok makan minyak goreng.
Baca Juga : 5 Sayuran ‘Terlarang’ untuk Penderita Diabetes
Konsumsi yang berlebihan dari gula, garam, dan lemak dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan, termasuk obesitas. Obesitas ini merupakan faktor risiko untuk penyakit tidak menular (PTM), seperti diabetes, penyakit kardiovaskular, dan penyakit ginjal.
Penyakit-penyakit ini memiliki angka kematian yang signifikan. Menurut data The Global Burden of Disease 2019 and Injuries Collaborators 2020, PTM menyebabkan 80 persen kasus kematian di Indonesia.
Peningkatan obesitas juga berdampak pada peningkatan penyakit tidak menular di Indonesia. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 dan 2018, terjadi peningkatan obesitas pada penduduk usia 18 tahun ke atas, dari 15,4 persen pada 2013 menjadi 21,8 persen pada 2018.
Tingkat prevalensi obesitas anak juga tinggi. Prevalensi obesitas pada usia 5-19 tahun meningkat dari 2,8 persen pada 2006 menjadi sekitar 6 persen pada 2016. Untuk remaja usia 13-17 tahun, sekitar 14 persen memiliki berat badan berlebih dan sekitar 4 persen mengalami obesitas.